Sabtu, 29 November 2008

Awas Demam Berdarah

Memasuki musim penghujan ini, ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali mengintai. Kita harus berhati-hati sebelum kita terjangkit wabah DBD. Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Di Indonesia, terdapat 2 jenis virus pemicu penyakit demam berdarah ini, yakni virus chikungunya dan virus dengue. Virus dengue sendiri adalah penyebab terpenting terjangkitnya demam berdarah, sehingga penyakit ini dikenal sebagai demam berdarah dengue

Salah satu penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah nyamuk. Nyamuk adalah vektor mekanis atau vektor siklik penyakit pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh parasit dan virus. Nyamuk Aedes aegypti adalah salah satu penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) . Nyamuk ini hidup disekitar daerah perumahan dan berkembang biak dalam berbagai macam tempat penampungan air di sekitar rumah. Larvanya tumbuh subur sebagai pemakan zat organik yang terdapat di dasar penampungan air bersih atau zat organik yang terdapat dalam air kotor. Nyamuk ini akan menyerang system pembekuan darah. Hal tersebut bisa diketahui dari turunyya kadar trombosit dalam darah. Sehingga darah tersebut akan membeku dan darah yang membeku itu akan mengakibatkan pendarahan.

Selain itu nyamuk Aedes albopichus juga bisa menularkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Yang membedakan nyamuk Aedes ini dengan yang lainnya ialah, nyamuk ini hidup atau bersarang di luar rumah atau sekolah. Bisa saja anak-anak kecil digigit waktu asyik bermain. Ketika usia 4-10 tahun, daya tahan tubuh anak seusia ini memang belum sekuat daya tahan tubuh orang dewasa. Nyamuk Aedes aeygypti terutama nyamuk betina dewasa, yang paling hobby menggigit pada waktu pagi dan siang hari, (nyamuk betina memerlukan darah yang banyak untuk bertahan hidup dan berkembangbiak. Padahal, balita masih perlu tidur atau anak sekolah yang sedang belajar di kelas pada jam-jam tertentu, hal tersebut bisa mengganggu kenyamanan orang disekitar. Nyamuk penyebab Demam Berdarah dengue (DBD) memang senang bersarang di tempat lembab, gelap dan berbau manusia.

Gejala awal yang dapat dilihat dari penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) ini adalah anak-anak tiba-tiba saja demam (sekitar 38,5-400C), nyeri perut, lesu, serta pendarahan kulit (bintik merah). Gejala lain: sakit kepala, tubuh terasa ditusuk-tusuk, atau kejang. Gejala ini terjadi pada hari ke 1-3. Kemudian gejala lanjutan yang timbul muncul pada hari ke 3-5. Dengan catatan: Ini merupakan masa-masa paling genting atau paling berbahaya, sebab anak kelihatannya sudah sembuh! Selain demam hilang, ia sudah mau makan/minum dan bermain lagi. Bila demam itu hilang, anak tetap lesu, gelisah. Tidak mau makan/minum dan nyeri perut. Ini merupakan awal syok. Syok agak berat bila kesadaran dari seseorang tersebut menurun, sesak nafas, tubuh dingin dan lembab, kuku dan bibir kebiruan dan sebagainya. Syok ini sangat berbahaya, sebab organ tubuh bisa kekurangan oksigen. Akibatnya fatal, yakni akan menyebabkan kematian dalam waktu singkat.

Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) akan sembuh dengan sendirinya. Kondisi ini memang khas dari penyakit infeksi virus. Pada penderita Demam Berdarah Dengue (DBD), sakit pada hari ke-6 dan berikutnya adalah masa penyembuhan. Selain suhu tubuh normal, biasanya sudah tidak ada pendarahan baru. Bila demam tinggi (di atas 390 C), tidak bisa makan atau minum, nyeri perut hebat, muntah-muntah terus, pendarahan bebas, syok dan sebagainya. Bila seseorang memperlihatkan gejala seperti itu maka segera beritahu petugas bahwa anak mungkin menderita Demam Berdarah dengue (DBD), sehingga bisa segera ditangnai dengan tepat. Biasanya sebelum dibawa ke dokter, penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) dicek dulu darahnya di laboratorium untuk mengetahui apakah orang tersebut menderita Demam Berdarah Dengue (DBD) atau tidak.

Untuk menanggulangi penyakit Demam berdarah Dengue (DBD) ini yang bisa dilakukan dulu di rumah adalah, pertama, member minum yang banyak, terutama air yang berelektrolit. Karena demam, penguapan akan lebih banyak dari biasanya. Kalau penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) tidak minum apa pun, dia bisa-bisa kekurangan cairan. Ke dua, menurunkan panas badannya. Misalnya dengan memberi obat penurun panas (sesuai dengan petunjuk dokter) dan kompres hangat.

Selain dengan melakukan pencegahan di atas, kita bisa melaksanakan program 3M untuk mencegah terjangkitnya wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Dimana 3M sendiri adalah menguras bak mandi. Menguras bak mandi ini harus dilakukan setiap 1 minggu sekali supaya nyamuk-nyamuk tidak bertelur di bak mandi tersebut. Setelah dikuras biasanya bak mandi diberi obat yang diletakkan di bak mandi. Mengubur kaleng-kaleng bekas. Kaleng-kaleng bekas ini harus dikubur supaya nyamuk-nyamuk tersebut tidak bersarang di tempat-tempat gelap, lembab dan berbau manusia. Menutup tempat penampungan air.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

wah...
mang penting tu...
cekarangkan musim hujan...

Posting Komentar

 

Everything i do......!!!! © 2008. Template Design By: SkinCorner